Cara Budidaya Belut Sawah ♦ Beternak belut menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Hal ini dikarenakan masih banyak orang yang belum tahu cara membudidayakan belut. Tidak seperti jenis ikan lain yang sudah banyak di budidayakan oleh masyrakat Indonesia seperti ikan lele, gurame, patin dan nila.
Kebutuhan pasar akan pasokan belut semakin meningkat, sedangkan hasil tangkapan belut 80 % masih berasal dari alami seperti di sawah dan rawa-rawa. Hal ini dapat kita manfaatkan untuk mencoba membudidayakan belut. Apalagi menurut data yang ada, belut kini menjadi salah satu jenis ikan yang laris di luar negeri seperti Negara Jepang dan Negara Asia lainya.
Belut yang dapat anda budidayakan adalah jenis belut sawah. Jenis belut ini mempunyai rasa yang gurih sehingga banyak disukai oleh berbagai kalangan usia. Selain itu, belut juga mempunyai kandungan gizi yang tinggi sehingga ibu hamil pun juga akan aman dalam mengkonsumsinya.
Cara Budidaya Belut Sawah Yang Baik
Jika anda termasuk orang yang berminat untuk memulai budidaya belut, anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini, sehingga nantinya budidaya belut yang anda tekuni dapat menghasilkan dan dapat menjadi mata pecaharian pertama.
1. Penyiapan Media Belut
Karena belut hidup di lumpur, maka budidayanya juga harus menggunakan lumpur. Adapun tempat pembudidayaanya dapat menggunakan ember atau kolam. Sedangkan untuk lumpurnya harus yang sudah difermentasi selama 30 hari lebih. Sehingga mempunyai kandungan pakan yang banyak untuk belut.
2. Proses Fermentasi Media Lumpur
Proses fermentasi belut dapat dilakukan pada ember besar, karena tidak memerlukan tenaga yang banyak. Adapun susunan media lumpur yang baik adalah sebagai berikut:
- Lapisan pertama (dasar) menggunakan cacahan jerami setinggi 30 cm
- Lapisan kedua cacahan kedebok pisang setinggi 20 cm
- Lapisan ketiga pupuk kandang sapi setinggi 30 cm
- Lapisan terakhir lumpur sawah setinggi 15 cm
- Isi media dengan air bersih dengan tinggi 15 cm
Setelah semua bahan tercampur, tutuplah dengan rapat media tersebut menggunakan terpal agar mudah terfermentasi. Setiap 3 hari sekali buka terpal, lalu aduk media agar gas yang ada dapat keluar, kemudian ganti air dengan yang baru. Lakukan hal ini berulang-ulang selama 30 hari. Setelah 1 bulan buka media lalu ganti air dengan yang baru, dan diamkan selama 2 minggu untuk menumbuhkan pakan alami belut. Jika sudah, lakukan pengecekan media dengan menusuk media apakah masih ada gelembung yang menggumpal. Jika sudah tidak ada berarti media siap digunakan, namun jika masih ada diamkan media hingga tidak ada gelembung lagi.
3. Karantina Bibit Belut
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir angka kematian saat dimasukan ke media lumpur. Caranya adalah memasukan bibit belut yang baru ke dalam bak ukuran 1×2 m. Tebar bibit kedalam bak 1 – 1,5 kg , berikan madu dan kocokan kuning telur, lalu diamkan 2 sampai 3 jam. Setelah itu ganti air dengan yang baru setinggi 15 cm, proses pergantian air dilakukan setiap 3 jam sekali selama 4 hari.
4. Penebaran Bibit Belut
Jika menggunakan kolam drum atau ember, sebaiknya di isi dengan 200 ekor bibit saja agar proses pertumbuhan belut dapat merata. Sedangkan cara memilih bibit yang baik adalah yang mempunyai gerakan lincah dan tidak luka
5. Pemberian Pakan dan Perawatan Belut
Waktu pemberian pakan yang baik adalah sekitar pukul 18.00 – 19.00. Karena belut merupakan hewan yang aktif pada malam hari. Berikan pakan secara teratur agar pertumbuhanya maksimal. Adapun pakan yang bisa dipilih untuk diberikan adalah pellet, cacing lumikus, ulat jerman, ulat hongkong, kecebong, ikan kecil, pasta belut dan cacahan keong. Perawatan yang baik adalah dengan mengganti air secara rutin agar racun yang dihasilkan dari kotoran belut dapat hilang.
6. Panen
Proses pemanenan dapat dilakukan setelah bibit berumur 3-4 bulan. Biasanya setelah umur tersebut berat belut bisa mencapai 1 kg per 10 ekornya.
Baca juga : Cara Budidaya Ikan Nila Yang Menguntungkan
Demikian penjelasan lengkap mengenai cara budidaya belut sawah yang baik. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat, serta dapat menjadi referensi bisnis yang dapat menguntungkan. Karena kebutuhan konsumsi belut yang meningkat sehingga dapat menjadi peluang bisnis yang menggiurkan. Terima kasih!