Hakikat Pengertian Fungsi dan Peranan Kurikulum

Hakikat, Pengertian, Fungsi, dan Peranan Kurikulum (PDGK)

Diposting pada

Hakikat, Pengertian, Fungsi dan Peranan Kurikulum ♦ Kurikulum pada hakikatnnya merupakan salah satu alat yang sangat strategis dan menentukan dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan. Kedudukan dan posisi kurikulum pada tingkat satuan pendidikan ini sangatlah vital, karena menjadi syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan proses Pendidikan.

Pada artikel ini akan disajikan rangkuman singkat mengenai pemahaman kurikulum, meliputi pengertian, fungsi dan pihak-pihak yang terkait dalam kurikulum. Tulisan pada artikel ini berdasarkan sumber dari Buku Materi Pokok PDGK4502/4sks yang disusun oleh Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd.

Pengertian, Fungsi dan Peranan Kurikulum

1. Pengertian Kurikulum

Istilah kurikulum (curriculum), yang pada awalnya digunakan dalam dunia olahraga, berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk memperoleh medali. Kemudian pengertian kurikulum diterapkan dalam dunia Pendidikan dimana siswa harus menempuh mata pelajaran untuk mendapatkan ijazah.

Pengertian kurikulum senantiasa berkembang sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam dunia Pendidikan. Dalam pengertian sederhana, kurikulum dianggap sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa dari awal sampai akhir program pelajaran ntuk memperoleh ijazah, sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, kurikulum diartikan sebagai semua pengalaman belajar yang dialami oleh siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadinya.

Dalam perkembangan berikutnya terdapat empat dimensi pengertian kurikulum, yaitu kurikulum sebagai ide/ gagasan, kurikulum sebagai rencana tertulis, kurikulum sebagai suatu kegiatan, dan kurikulum sebagi hasil belajar.

2. Fungsi Kurikulum

Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan Pendidikan bagi pihak – pihak terkait baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti guru/ tenaga pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. Khusus bagi siswa, selain sebagai pedoman belajar, kurikulum juga memiliki 6 fungsi, berikut penjelasanya:

a. Fungsi penyesuaian (the adaptive function)

Mengandung makna bahwa, kurikulum sebagai alat Pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted, yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun social

b. Fungsi Integrasi (the integrating Function)

Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat Pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh.

c. Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)

Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat Pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa.

d. Fungsi Persiapan (the propaedeutic)

Mengandug makna bahwa kurikulum sebagai alat Pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi kejenjang Pendidikan berikutnya.

e. Fungsi Pemilihan (the selective function)

Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat Pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

f. Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)

Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat Pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

3. Peranan Kurikulum

Terdapat 3 peranan kurikulum, yaitu

a. Peranan konservatif

Peranan ini menekankan bahwa kurikulum itu dapat dijadikan  sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai budaya kepada generasi muda yang dianggap masih relevan. Dengan demikian peranan konservatif ini hakikatnya menempatkan kurikulum berorientasi ke masa lampau.

b. Peranan kreatif

Peranan yang berkaitan dengan pengembangan sesuatu yang baru yang dibutuhkan masyarakat. Karena kurikulum harus mengandung hal-hal yang dapat membantu siswa mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh sesuatu yang baru.

c. Peranan kritis/ evaluative

Peranan yang berkaitan dengan proses pemilihan nilai, budaya, dan pengetahuan baru yang akan diajarkan. Karena kenyataanya nilai-nilai yang ada di masyarakat senantiasa mengalami perubahan sehingga pewarisan nilai-nilai kepada siswa harus disesuaikan.

Demikian penjelasan Hakikat, pengertian, fungsi dan peranan kurikulum. Semoga bermanfaat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *