Tajwid Surat An-Nisa Ayat 59 ♦ Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh. Alhamdulillah kita masih bisa berjumpa di blog ini, dan mudah-mudahan kita selalu di berikan kesehatan. Pada kesempatan ini kita akan mempelajari tajwid lagi, dan mudah-mudahan ini dapat bermanfaat bagi kita.
Tajwid yang akan kita pelajari terdapat dalam surat An-Nisa Ayat 59. Sambil kita mempelajari tajwidnya sembari kita mengambil hikmah-hikmah yang ada dalam surat tersebut. Sehingga bisa kita jadikan nasihat dan renungan untuk diri kita.
Tajwid Surat An-Nisa Ayat 59 Lengkap Penjelasan
Berikut ini analisi tajwid surat An-Nisa ayat 59;
- يَا أَيُّهَا : Mad jaiz munfashil, karena ada huruf mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah [ ء ] di lain kalimat. Cara membacanya panjang seperti mad thabi’i 2 harakat atau 4 harakat.
- آمَنُوا : Mad badal, Karena ada huruf [ ء ] bertemu dengan huruf mad dalam satu kata. Cara membacanya panjang 2 harakat
- اللَّهَ : Lam tafkhim, Karena ada tanda baca dhommah sebelum lafal للَّهَ. Cara membacanya ditebalkan
- الرَّ : Al-Syamsiyah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf ر. cara membacanya dimasukan ke huruf ر
- الْأَمْرِ : Al-Qomariyah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf م . Cara membacanya harus terang dan jelas.
- الْأَمْرِ : Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ر. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.
- مِنْكُمْ : Ikhfa haqiqi, karena ada nun mati bertemu dengan huruf ك. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf ك.
- فَإِنْ تَنَا : Ikhfa haqiqi, karena ada nun mati bertemu dengan huruf ت. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf ت.
- عْتُمْ فِي : Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ق. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.
- شَيْءٍ : Mad layin, karena ada tanda baca fatkkhah bertemu dengan huruf ي mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas
- ءٍ فَرُدُّو : Ikhfa haqiqi, karena ada kasrah tain bertemu dengan huruf ق. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf ق.
- اللَّهِ : Lam tafkhim, Karena ada tanda baca dhommah sebelum lafal للَّهَ. Cara membacanya ditebalkan
- وَالرَّ : Al-syamsiyah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf ر. cara membacanya dimasukan ke huruf ر
- إِنْ كُنْتُمْ : Ikhfa haqiqi, karena ada nun mati bertemu dengan huruf ك. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf ك.
- كُنْتُمْ : Ikhfa haqiqi, karena ada nun mati bertemu dengan huruf ت. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf ت.
- بِاللَّهِ : Lam tarqiq, karena ada tanda baca kasrah sebelum lafal اللَّهَ. Cara membacanya di tipiskan.
- وَالْيَوْمِ : Al-qomariyah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf ي . Cara membacanya harus terang dan jelas
- الْيَوْمِ : Mad layin, karena ada tanda baca fatkkhah bertemu dengan huruf و mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas
- الْآخِرِ : Mad badal, Karena ada huruf [ ء ] bertemu dengan huruf mad dalam satu kata. Cara membacanya panjang 2 harakat
- خَيْرٌ : Mad layin, karena ada tanda baca fatkkhah bertemu dengan huruf ي mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas
- خَيْرٌ وَ : Idgham bighunnah, karena ada dhammahtain bertemu dengan huruf و. Cara membacanya masuk dengan mendengung
- تَأْوِيلًا : Mad iwadh, karena ada madthabi’i di akhir kalimat. Cara membacanya panjang 2 harakat
Diskon Ruang Guru 62 %, Buruan Langganan!
Isi Kandungan Surat An-Nisa Ayat 59
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
Dalam surat An-nisa ayat 59 ini ada beberapa nasihat yang bisa kita jadikan nasihat dan renungan, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Orang yang beriman itu wajib ta’at kepada ALLOH dan RASUL, serta para pemimpin yang sudah ditunjuk.
- Orang iman wajib mempunyai pemimpin untuk memberikan arahan dan nasihat
- Ketika ada suatu permasalahan, Al-Quran dan Al-hadist adalah dasar hukum yang menjadi pedoman
- Orang iman yang menjadikan Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai sandaran hukum akan mendapatkan kebaikan.