Umat Muslim di NTT Tetap Melaksanakan Salat Berjamaah

Umat Muslim di NTT Tetap Melaksanakan Salat Berjamaah Di Tengah Pandemi Corona

Diposting pada

Umat Muslim di NTT Tetap Melaksanakan Salat Berjamaah Di Tengah Pandemi Corona ♦ Berita ini menjadi viral karena telah diunggah di salah satu media sosial yang banyak ditonton oleh orang.

Mereka adalah umat muslim yang tinggal di daerah terang, kabupaten Manggarai barat, pulau Flores provinsi Nusa tenggara timur. Mereka juga menolak aturan sosial dispensing yang seharusnya diterapkan.

Baca juga : Alasan Umat Islam di Afghanistan Tetap Salat Berjamaah di Tengah Pandemi Covid 19

Umat Muslim di NTT Tetap Melaksanakan Salat Berjamaah Di Tengah Pandemi Corona

Mereka menyampaikan kan alasan penolakan sosial distancing pada hari Jumat tanggal 8 Mei 2020 setelah melaksanakan salat berjamaah. Dan Berikut ini beberapa alasan mereka masih mengerjakan salat berjamaah di masjid.

  • Umat muslim tetap datang ke masjid meskipun sudah ada himbauan untuk tidak salat di masjid.
  • Banyaknya banyaknya umat muslim yang datang ke masjid untuk melaksanakan salat.
  • Salatsalat berjamaah adalah kewajiban umat kepada Allah bukan kepada pemerintah.

Informasi ini dikutip dari pos-kupang, bahwa ada seorang pria di daerah tersebut yang mengaku sebagai imam atau pemimpin salat mengatakan:

“saya tidak punya kapasitas untuk melarang siapapun yang datang ke masjid. tetapi memberikan himbauan titik Dan itu sudah kami lakukan jauh-jauh hari sebelumnya. Kami sudah sampaikan himbauan beberapa surat edaran sudah kami sampaikan. Tetapi umat dengan prinsip nya sendiri, dengan pertimbangannya sendiri telah datang ke masjid ini.”

“Yang dikeluarkan pemerintah adalah berdasarkan udzur. Dia boleh tidak datang ke masjid dan tidak salat di masjid, apabila ada uzurnya. Misalnya virus corona atau juga orang sakit. Selama kami merasa bahwa di dalam diri kami tidak ada uzur yang melekat maka kami tetap wajib”.

Dalam fatwa MUI No. 14 sudah sangat jelas, sudah sangat gamblang dijelaskan bahwa orang di daerah yang tidak berpotensi penularan yang tinggi atau masih zona hijau masih wajib salat jumat berjamaah di masjid”.

Ia melanjutkan bahwasanya pelaksanaan salat berjamaah itu dilakukan karena wilayah terang masih belum ada yang positif virus corona. Atau dalam artian masih zona hijau.

Di akhir kata dia mengatakan tidak ada satu orangpun, kalau pak menteri menunjukkan di sini ada 1 orang yang positif corona, maka dengan sendirinya kami akan meninggalkan tempat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *